Laman

Kamis, 25 November 2010

SEJARAH TERBENTUKNYA IMF, WORLD BANK, WTO

Pada saat akhir Perang Dunia II tersebut, ekonomi cenderung mengerucut pada satu tumpuan kekuatan, Amerika Serikat (AS). Britania Raya mengalami kebangkrutan ekonomi akibat resesi sejak akhir abad ke-19 dengan kehilangan cadangan emasnya. Eropa Barat hancur sebagai akibat perang dunia. Demikian juga dengan Jepang. Dan tidak ada negara satu pun di dunia yang cukup kuat, kecuali AS.
AS menjadi kekuatan ekonomi tunggal pada saat itu dengan memiliki cadangan emas mencapai 65 persen dari seluruh dunia. Dia juga menjadi pemimpin dalam Perang Dunia II dan menang. AS juga, yang secara fisik, tidak tersentuh dan terseret menjadi medan perang, kecuali wilayah Hawai yang dihajar bom oleh Jepang.
Atas dasar peta kekuatan tersebut, kesepakatan Bretton Woods sangat kental dengan nuansa peran AS dalam mengatur tatanan ekonomi dunia. Salah satunya, peran dolar AS sebagai satu-satunya alat pembayaran dunia. Pada saat itu, setiap mata uang ditetapkan nilai berdasarkan cadangan emas masing-masing negara dan kemudian menetapkan nilai tukar mata uang terhadap dolar AS berdasarkan nilai paritasnya terhadap emas masing-masing.
International Monetary Fund (IMF) muncul sebagai hasil dari perundingan Bretton Woods, pasca Great Depression yang melanda dunia pada dekade 1930-an. Pada Pada tanggal 22 Juli 1944 – sebagai akibat dari Great Depression – 44 negara mengadakan pertemuan di Hotel Mount Washington Hotel, Kota Bretton Woods, New Hampshire, Amerika Serikat, untuk membahas kerangka kerja sama ekonomi internasional baru yang akan dibangun setelah Perang Dunia II. Negara-negara ini percaya bahwa kerangka kerja sama tersebut sangat dibutuhkan untuk menghindari pengulangan bencana ekonomi yang terjadi selama Great Depression. Pertemuan ini melahirkan “Bretton Woods Agreements” yang membangun IMF dan organisasi kembarannya, The International Bank for Reconstruction and Development (sekarang lebih dikenal dengan nama World Bank). Pada awalnya, IMF hanya beranggotakan 29 negara, namun kemudian pada awal tahun 2004 anggota IMF sudah mencapai 184 negara, yang berarti hampir semua negara anggota PBB juga menjadi anggota IMF.
Salah satu fungsi penting yang dimiliki oleh IMF ialah fungsi pengawasan. Fungsi (dan sekaligus tugas) ini berkaitan dengan segala aktivitas dan mekanisme dimana IMF harus mengawasi negara-negara dalam menjalankan kebijakan-kebijakan ekonominya demi tercapainya tujuan dan pelaksanaan yang efektif dalam sistem moneter internasional. Fungsi pengawasan ini ada dua jenis; pengawasan bilateral dan pengawasan multilateral. Dalam melakukan pengawasan, staf dan manajemen IMF memiliki hak untuk mengunjungi negara-negara anggota dan mendapatkan laporan dari pemerintah masing-masing negara mengenai kebijakan-kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemerintah dan bagaimana implementasi dari kebijakan tersebut. Hasil dari kunjungan para staf ini kemudian dilaporkan dan didiskusikan kepada Executive Directors, dan hasil analisis ini kemudian dikembalikan kepada pemerintah negara yang bersangkutan dengan tujuan agar hasil analisis menjadi lebih transparan.
WTO secara resmi berdiri pada tanggal 1 Januari 1995 tetapi sistem perdagangan itu sendiri telah ada setengah abad yang lalu. Sejak tahun 1948, General Agreement on Tariffs and Trade (GATT) - Persetujuan Umum mengenai Tarif dan Perdagangan telah membuat aturan-aturan untuk sistem ini. Sejak tahun 1948-1994 sistem GATT memuat peraturan-peraturan mengenai perdagangan dunia dan menghasilkan pertumbuhan perdagangan internasional tertinggi. Pada awalnya GATT ditujukan untuk membentuk International Trade Organization (ITO), suatu badan khusus PBB yang merupakan bagian dari sistem Bretton Woods (IMF dan bank Dunia). Meskipun Piagam ITO akhirnya disetujui dalam UN Conference on Trade and Development di Havana pada bulan Maret 1948, proses ratifikasi oleh lembaga-lembaga legislatif negara tidak berjalan lancar. Tantangan paling serius berasal dari kongres Amerika Serikat, yang walaupun sebagai pencetus, AS tidak meratifikasi Piagam Havana sehingga ITO secara efektif tidak dapat dilaksanakan. Meskipun demikian, GATT tetap merupakan instrument multilateral yang mengatur perdagangan internasional.

MEMAHAMI DIRI

KASIH SAYANG ORANG TUA

Kedekatan orang tua sangat penting bagi perkembangan anak. Secara khusus Rasulullah telah memberikan arahan akan pentingnya kasih sayang yang cukup dari orang tua ke anak. Rasulullah bersabda, “Muliakan anak-anakmu, dan didiklah mereka dengan ahlak yang baik.” (HR. Ibnu Majah/Minhajus Shalihin).
Apabila seorang anak kurang mendapatkan kasih saying dari orang tua maka akan terjadi hal- sebagai berikut :
1. Mempengaruhi kemampuan pikir seperti halnya memahami proses ‘sebab-akibat’.
Ketidakstabilan atau ketidakkonsistenan sikap orang tua, mempersulit anak melihat hubungan sebab akibat dari perilakunya dengan sikap orang tua yang diterimanya. Dampaknya akan meluas pada kemampuannya dalam memahami kejadian atau peristiwa-peristiwa lain yang dialami sehari-hari. Akibatnya, anak jadi sulit belajar dari kesalahan yang pernah dibuatnya.

2. Kesulitan belajar
Kurangnya kasih sayang dengan orang tua, membuat anak lamban dalam memahami, baik itu instruksi maupun pola-pola yang seharusnya bisa dipelajari dari perlakuan orang tua terhadapnya, atau kebiasaan yang dilihat/dirasakannya.

3. Sulit mengendalikan dorongan
Kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi, membuat anak sulit menemukan kepuasan atas situasi/perlakuan yang diterimanya, meski bersifat positif. Ia akan terdorong untuk selalu mencari dan mendapatkan perhatian orang lain. Untuk itu, ia berusaha sekuat tenaga, dengan caranya sendiri untuk mendapatkan jaminan bahwa dirinya bisa mendapatkan apa yang diinginkan.
4. Gangguan bicara
Menurut sebuah hasil penelitian, problem kasih sayang yang dialami anak sejak usia dini, dapat mempengaruhi kemampuan bicaranya. Dalam dunia, psikologi, hingga usia 2 tahun dikatakan sebagai masa oral. Pada masa ini anak mendapatkan kepuasan melalui mulut (menghisap-mengunyah makanan dan minuman). Oleh sebab itulah, proses menyusui merupakan proses yang amat penting untuk membangun rasa aman yang didapat dari pelukan dan kehangatan tubuh sang ibu.
Memang, secara psikologis anak yang merasakan ketidaknyamanan akan kurang percaya diri dalam mengungkapkan keinginannya. Atau kurangnya kasih saying tersebut membuat anak berpikir bahwa orang tua tidak mau memperhatikannya sehingga ia lebih banyak menahan diri. Akibatnya, anak jadi tidak terbiasa mengungkapkan diri, berbicara atau mengekspresikan diri lewat kata-katanya. Perlu diketahui, melalui komunikasi yang hangat seorang ibu terhadap bayinya, lebih memacu perkembangan kemampuan bicara anak karena si anak terpacu untuk merespon kata-kata ibunya.
5. Gangguan pola makan
Ada banyak orang tua yang kurang reponsif/ kurang tanggap terhadap tangisan bayinya. Mereka takut jika terlalu menuruti tangisan bayinya, kelak ia akan jadi anak manja dan menjajah orang tua. Padahal, tangisan seorang bayi adalah suatu cara untuk mengkomunikasikan adanya kebutuhan seperti halnya rasa lapar atau haus.

6. Perkembangan konsep diri yang negatif
Ketiadaan perhatian orang tua, sering mendorong anak membangun image bahwa dirinya mandiri dan mampu hidup tanpa bantuan siapa pun, image itu berusaha keras ditampilkan untuk menutupi kenyataan yang sebenarnya. Padahal, dalam dirinya tersimpan ketakutan, rasa kecewa, marah, sakit hat terhadap orang tua, sementara ia juga menyimpan presepsi yang buruk terhadap diri sendiri. Ia merasa tidak diperhatikan, merasa disingkirkan, merasa tidak berharga sehingga orang tua tidak mau mendekat padanya- dan, memang ia juga merasa tidak ingin didekati. Tanpa sadar semua perasaan itu diekspresikan melalui tingkah laku yang aneh-aneh, yang orang menyebutnya ‘nakal’, ‘liar’, ‘menyimpang’. Mereka juga terlihat suka menuntut secara berlebihan, suka mencari perhatian dengan cara-cara yang negatif.

7. Sulit membedakan sesuatu
Anak akan sulit melihat mana yang baik dan tidak, yang boleh dan tidak boleh, yang penting dan kurang penting, dari keberadaan orang tua yang juga tidak bisa menjamin ada tiadanya, yang tidak dapat memberikan patokan moral dan norma karena mereka mengalami kesulitan dengan dirinya sendiri.Tidak jarang anak-anak tersebut memunculkan sikap dan tindakan seperti: suka berbohong(yang sudah tidak wajar), mencuri(karena ingin mendapatkan keinginannya), suka merusak dan menyakiti(baik diri sendiri maupun orang lain), dan menurut sebuah penelitian, mereka cenderung tertarik pada darah, api dan benda tajam.

Oleh karena orang tua kita rela bersusah payah untuk merawat kita meskipun mereka rela tidak makan tidak beli baju baru demi kebahagiaan kita marilah kita rawat mereka dengan sepenuh hati kita banggakan mereka dengan prestasi-prestasi kita.

KASIH SAYANG ORANG TUA

Kedekatan orang tua sangat penting bagi perkembangan anak. Secara khusus Rasulullah telah memberikan arahan akan pentingnya kasih sayang yang cukup dari orang tua ke anak. Rasulullah bersabda, “Muliakan anak-anakmu, dan didiklah mereka dengan ahlak yang baik.” (HR. Ibnu Majah/Minhajus Shalihin).
Apabila seorang anak kurang mendapatkan kasih saying dari orang tua maka akan terjadi hal- sebagai berikut :
1. Mempengaruhi kemampuan pikir seperti halnya memahami proses ‘sebab-akibat’.
Ketidakstabilan atau ketidakkonsistenan sikap orang tua, mempersulit anak melihat hubungan sebab akibat dari perilakunya dengan sikap orang tua yang diterimanya. Dampaknya akan meluas pada kemampuannya dalam memahami kejadian atau peristiwa-peristiwa lain yang dialami sehari-hari. Akibatnya, anak jadi sulit belajar dari kesalahan yang pernah dibuatnya.

2. Kesulitan belajar
Kurangnya kasih sayang dengan orang tua, membuat anak lamban dalam memahami, baik itu instruksi maupun pola-pola yang seharusnya bisa dipelajari dari perlakuan orang tua terhadapnya, atau kebiasaan yang dilihat/dirasakannya.

3. Sulit mengendalikan dorongan
Kebutuhan emosional yang tidak terpenuhi, membuat anak sulit menemukan kepuasan atas situasi/perlakuan yang diterimanya, meski bersifat positif. Ia akan terdorong untuk selalu mencari dan mendapatkan perhatian orang lain. Untuk itu, ia berusaha sekuat tenaga, dengan caranya sendiri untuk mendapatkan jaminan bahwa dirinya bisa mendapatkan apa yang diinginkan.
4. Gangguan bicara
Menurut sebuah hasil penelitian, problem kasih sayang yang dialami anak sejak usia dini, dapat mempengaruhi kemampuan bicaranya. Dalam dunia, psikologi, hingga usia 2 tahun dikatakan sebagai masa oral. Pada masa ini anak mendapatkan kepuasan melalui mulut (menghisap-mengunyah makanan dan minuman). Oleh sebab itulah, proses menyusui merupakan proses yang amat penting untuk membangun rasa aman yang didapat dari pelukan dan kehangatan tubuh sang ibu.
Memang, secara psikologis anak yang merasakan ketidaknyamanan akan kurang percaya diri dalam mengungkapkan keinginannya. Atau kurangnya kasih saying tersebut membuat anak berpikir bahwa orang tua tidak mau memperhatikannya sehingga ia lebih banyak menahan diri. Akibatnya, anak jadi tidak terbiasa mengungkapkan diri, berbicara atau mengekspresikan diri lewat kata-katanya. Perlu diketahui, melalui komunikasi yang hangat seorang ibu terhadap bayinya, lebih memacu perkembangan kemampuan bicara anak karena si anak terpacu untuk merespon kata-kata ibunya.
5. Gangguan pola makan
Ada banyak orang tua yang kurang reponsif/ kurang tanggap terhadap tangisan bayinya. Mereka takut jika terlalu menuruti tangisan bayinya, kelak ia akan jadi anak manja dan menjajah orang tua. Padahal, tangisan seorang bayi adalah suatu cara untuk mengkomunikasikan adanya kebutuhan seperti halnya rasa lapar atau haus.

6. Perkembangan konsep diri yang negatif
Ketiadaan perhatian orang tua, sering mendorong anak membangun image bahwa dirinya mandiri dan mampu hidup tanpa bantuan siapa pun, image itu berusaha keras ditampilkan untuk menutupi kenyataan yang sebenarnya. Padahal, dalam dirinya tersimpan ketakutan, rasa kecewa, marah, sakit hat terhadap orang tua, sementara ia juga menyimpan presepsi yang buruk terhadap diri sendiri. Ia merasa tidak diperhatikan, merasa disingkirkan, merasa tidak berharga sehingga orang tua tidak mau mendekat padanya- dan, memang ia juga merasa tidak ingin didekati. Tanpa sadar semua perasaan itu diekspresikan melalui tingkah laku yang aneh-aneh, yang orang menyebutnya ‘nakal’, ‘liar’, ‘menyimpang’. Mereka juga terlihat suka menuntut secara berlebihan, suka mencari perhatian dengan cara-cara yang negatif.

7. Sulit membedakan sesuatu
Anak akan sulit melihat mana yang baik dan tidak, yang boleh dan tidak boleh, yang penting dan kurang penting, dari keberadaan orang tua yang juga tidak bisa menjamin ada tiadanya, yang tidak dapat memberikan patokan moral dan norma karena mereka mengalami kesulitan dengan dirinya sendiri.Tidak jarang anak-anak tersebut memunculkan sikap dan tindakan seperti: suka berbohong(yang sudah tidak wajar), mencuri(karena ingin mendapatkan keinginannya), suka merusak dan menyakiti(baik diri sendiri maupun orang lain), dan menurut sebuah penelitian, mereka cenderung tertarik pada darah, api dan benda tajam.

Oleh karena orang tua kita rela bersusah payah untuk merawat kita meskipun mereka rela tidak makan tidak beli baju baru demi kebahagiaan kita marilah kita rawat mereka dengan sepenuh hati kita banggakan mereka dengan prestasi-prestasi kita.

DECISION SUPPORT SYSTEM


Kita tahu bahwa sistim informasi sangat penting dalam kehidupan kita. Sebagai salah satu contohnya adalah seorang manajer dari perusahaan-perusahaan yang memperoleh informasi-informasi yang penting dengan adanyasistem informasi. Pada dasarnya, sistem informasi terbagi‐bagi menjadi beberapa bagian misalnya Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen, dan sebagainya. Secara garis besarnya sistem yang ada disesuaikan untuk kebutuhan informasi dari sejumlah besar manager. Dalam banyak kasus informasi ini kurang memadai untuk membuat keputusan yang spesifik untuk memecahkan permasalahan yang spesifik.Oleh karena itulah Sistem Pendukung Keputusan dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan ini.
DSS merupakan sistem berbasis computer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur, dimana solusi tidak bisa diperoleh serta merta, sehingga masalah menjadi kompleks. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan computer untuk meningkatkan kualitas keputusan. Jadi, ini merupakan sistem pendukung berbasis computer yang dapat membantu dalam mengambil suatu keputusan dari masalahmasalah yang semi terstriktur maupun tak terstruktur.
Decision support system digunakan oleh perusahaan untuk :
1. Kebutuhan akan informasi yang akurat.
DSS yang berbasis computer memanfaatkan data dan melibatkan model matematik maupun algoritma dalam memperoleh hasil yang mampu digunakan dalam pendukung keputusan. Keakuratan perhitungan dapat lebih terjamin selama sistem yang dikerjakan tidak mengalami perubahan.
2. DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
3. Kebutuhan akan informasi baru.
4. Penyediaan informasi yang tepat waktu.
5. Pencapaian pengurangan biaya.
Keranga-kerangka pengambilan keputusan :
1. Inteligensi adalah kegiatan untuk mengenal masalah, kebutuhan, atau kesempatan.
2. Disign adalah cara-cara untuk memecahkan masalah atau kebtuhan.
3. Choice adalah memilih alternatif keputusan yang terbaik.
4. Implementasi yang disertai dengan pengawasan dan koreksi yang di perlukan.
Tujuan Decision Support System adalah untuk :
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi‐terstruktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Tujuan‐tujuan ini berhubungan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS – struktu masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
Karakteristik Decision Support System
1. Kajiannya ada pada keputusan‐keputusan dimana ada struktur yang cukup untuk komputer dan alat bantu analitis yang memiliki nilai tersendiri, tetapi tetap pertimbangan manajer memiliki esensi utama.
2. Hasil utamanya adalah dalam peningkatan jangkauan dan kemampuan dari proses pengambilan keputusan para manajer untuk membantu mereka meningkatkan efektivitasnya.
3. Relevansinya untuk manajer adalah dalam pembuatan alat pendukung,di bawah pengawasan mereka, yang tak dimaksudkan untuk mengotomatiskan proses pengambilan keputusan,tujuan sistem,atau solusi tertentu.
Kemampuan Decision Support System
1. DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.
2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.
3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi group. Berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam group. Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda.
4. DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.
5. DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan:intelligence, design, choic dan implementation.
6. DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda‐beda; ada kesesuaian diantara DSS dan atribut pengambil keputusan individu (contohnya vocabulary dan style keputusan).
7. DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus,mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali elemen‐elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan).Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat setiap saat.
8. DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas) lebih dari efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).
9. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah.DSS secara khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan. Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti rekomendasi komputer sembarang waktu dalam proses dengan tambahan pendapat pribadi ataupun tidak.
10. DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan,dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan DSS secara berkelanjutan.
11. User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS).
12. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru.
13. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.
Komponen Decision Support System
1. Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS).
2. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan.
3. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
4. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.


Selasa, 23 November 2010

pengertian Qiyas

Dalam ilmu fiqh ada sebuah istilah qiyas!!!!
pa kah yang di maksud qiyas????
Pengertian qiyas menurut bahasa adalah mengukur atau membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain untuk mengetahui persamaan di antara keduanya contoh : mengukur (mengqiyaskan bajukun dengan baju perang) sedangkan pengertian qiyas secara syara' adalah mengembalikan furu' pada ashal dikarenakan ada illat (pendapat) yang membuat keduanya mempunyai hukum yang sama.contoh mengqiyaskan beras dengan gandum dalam masalah riba, di karenakan keduanya mempunyai sama-sama merupakan makanan pokok.
Rukun (syarat)qiyas ada 4 macam : 1)ashal; 2) furu'; 3) hukum ashal; 4) 'illat pada hukum ashal.
qiyas di bagi menjadi 3 macam :
1. qiyas 'illat : keberadaan 'illat(pendapat) dalam qiyas ini telah menetapkan suatu hukum contoh : mengqiyaskan tindakan pemukulan terhadap kedua orang tua dengan menugcapkan kata2 "ah" kepada mereka berdua dalam hal sama-sama haram, dengan 'illat menyakiti.
2. qiyas dilalah : keberadaan 'illat dalam qiyas ini menunjukkan suatu hukum, dan bukan menetapkan hukum
contoh : qiyas tentang harta milik anak kecil dengan harta milik orang dewasa dalam kewajiban zakat, karena keduanya sama-sama sebagai harta milik yang sempurna.
3.qiyas syibh : menyamakan furu' yang mempunyai kesamaan dengan dua ashl, dengan cara memilih ashal yang paling mirip dengan ashal.