Laman

Kamis, 25 November 2010

DECISION SUPPORT SYSTEM


Kita tahu bahwa sistim informasi sangat penting dalam kehidupan kita. Sebagai salah satu contohnya adalah seorang manajer dari perusahaan-perusahaan yang memperoleh informasi-informasi yang penting dengan adanyasistem informasi. Pada dasarnya, sistem informasi terbagi‐bagi menjadi beberapa bagian misalnya Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Informasi Manajemen, dan sebagainya. Secara garis besarnya sistem yang ada disesuaikan untuk kebutuhan informasi dari sejumlah besar manager. Dalam banyak kasus informasi ini kurang memadai untuk membuat keputusan yang spesifik untuk memecahkan permasalahan yang spesifik.Oleh karena itulah Sistem Pendukung Keputusan dibuat sebagai suatu cara untuk memenuhi kebutuhan ini.
DSS merupakan sistem berbasis computer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur, dimana solusi tidak bisa diperoleh serta merta, sehingga masalah menjadi kompleks. DSS mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan computer untuk meningkatkan kualitas keputusan. Jadi, ini merupakan sistem pendukung berbasis computer yang dapat membantu dalam mengambil suatu keputusan dari masalahmasalah yang semi terstriktur maupun tak terstruktur.
Decision support system digunakan oleh perusahaan untuk :
1. Kebutuhan akan informasi yang akurat.
DSS yang berbasis computer memanfaatkan data dan melibatkan model matematik maupun algoritma dalam memperoleh hasil yang mampu digunakan dalam pendukung keputusan. Keakuratan perhitungan dapat lebih terjamin selama sistem yang dikerjakan tidak mengalami perubahan.
2. DSS dipandang sebagai pemenang secara organisasi.
3. Kebutuhan akan informasi baru.
4. Penyediaan informasi yang tepat waktu.
5. Pencapaian pengurangan biaya.
Keranga-kerangka pengambilan keputusan :
1. Inteligensi adalah kegiatan untuk mengenal masalah, kebutuhan, atau kesempatan.
2. Disign adalah cara-cara untuk memecahkan masalah atau kebtuhan.
3. Choice adalah memilih alternatif keputusan yang terbaik.
4. Implementasi yang disertai dengan pengawasan dan koreksi yang di perlukan.
Tujuan Decision Support System adalah untuk :
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi‐terstruktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Tujuan‐tujuan ini berhubungan dengan tiga prinsip dasar dari konsep DSS – struktu masalah, dukungan keputusan, dan efektivitas keputusan.
Karakteristik Decision Support System
1. Kajiannya ada pada keputusan‐keputusan dimana ada struktur yang cukup untuk komputer dan alat bantu analitis yang memiliki nilai tersendiri, tetapi tetap pertimbangan manajer memiliki esensi utama.
2. Hasil utamanya adalah dalam peningkatan jangkauan dan kemampuan dari proses pengambilan keputusan para manajer untuk membantu mereka meningkatkan efektivitasnya.
3. Relevansinya untuk manajer adalah dalam pembuatan alat pendukung,di bawah pengawasan mereka, yang tak dimaksudkan untuk mengotomatiskan proses pengambilan keputusan,tujuan sistem,atau solusi tertentu.
Kemampuan Decision Support System
1. DSS menyediakan dukungan bagi pengambil keputusan utamanya pada situasi semi terstruktur dan tak terstruktur dengan memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.
2. Dukungan disediakan untuk berbagai level manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer lapangan.
3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi group. Berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari orang dalam group. Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi yang berbeda.
4. DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.
5. DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan keputusan:intelligence, design, choic dan implementation.
6. DSS mendukung berbagai proses pengambilan keputusan dan style yang berbeda‐beda; ada kesesuaian diantara DSS dan atribut pengambil keputusan individu (contohnya vocabulary dan style keputusan).
7. DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa. Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini. DSS adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus,mengkombinasikan, mengubah, atau mengatur kembali elemen‐elemen dasar (menyediakan respon cepat pada situasi yang tak diharapkan).Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat waktu dan cepat setiap saat.
8. DSS mencoba untuk meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu, kualitas) lebih dari efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer).
9. Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah.DSS secara khusus ditujukan untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan. Pengambil keputusan dapat menindaklanjuti rekomendasi komputer sembarang waktu dalam proses dengan tambahan pendapat pribadi ataupun tidak.
10. DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran tambahan,dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan DSS secara berkelanjutan.
11. User/pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi user tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang Information Systems (IS).
12. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model (standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan. Kemampuan pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan pada berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai percobaan tersebut lebih lanjut akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru.
13. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari berbagai masalah yang pelik.
Komponen Decision Support System
1. Data Management. Termasuk database, yang mengandung data yang relevan untuk berbagai situasi dan diatur oleh software yang disebut Database Management Systems (DBMS).
2. Model Management. Melibatkan model finansial, statistikal, management science, atau berbagai model kuantitatif lainnya, sehingga dapat memberikan ke sistem suatu kemampuan analitis, dan manajemen software yang diperlukan.
3. Communication (dialog subsystem). User dapat berkomunikasi dan memberikan perintah pada DSS melalui subsistem ini. Ini berarti menyediakan antarmuka.
4. Knowledge Management. Subsistem optional ini dapat mendukung subsistem lain atau bertindak sebagai komponen yang berdiri sendiri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar